Anggota DPRD Sulbar Abdul Rahim jadi jurkam pasangan Dirga-Iskandar. (ist)

Abdul Rahim Serukan Tolak Politik Uang, Minta Warga Solid Dukung Pasangan Dirga-Iskandar

POLEWALI MANDAR,- Anggota DPRD Sulbar Abdul Rahim serukan penolakan praktek politik uang atau money politik dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Politik uang diakui merusak tatanan demokrasi.

Hal tersebut disampaikan Rahim saat tampil sebagai juru kampanye pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) nomor urut 4, Dirga Adhi Putra Singkarru – Iskandar Muda Baharuddin Lopa di Desa Katumbangan Lemo dan Katumbangan Barat, Jumat (15/11) kemarin.

“Kipas itu amplop, kipas itu uang merah atau biru!! Pokoknya simata kipas i dai’ (kipas terus). Jangan mau terpengaruh dengan politik uang,” katanya sambil meminta warga mengangkat souvenir kipas yang mereka pegang.

Menurut Rahim, ketika masyarakat sudah diiming-imingi dengan uang, maka pemimpin yang terpilih dengan cara tersebut tidak akan mampu melakukan pembangunan melalui programnya.

“Karena hal yang pertama akan dilakukan saat pemimpin yang terpilih menggunakan politik uang itu adalah bagaimana caranya dia bisa kembalikan modal,” tutur legislator dari Partai Nasdem itu.

Diapun menjamin jika pasangan Cabup dan Cawabup Dirga – Iskandar tidak akan melakukan politik uang.  Sebab sosok Iskandar Muda merupakan anak kandung Baharuddin Lopa yang terkenal sangat jujur dan pemberani dengan hal-hal korupsi.

“Tidak mungkin Iskandar Muda Baharuddin Lopa akan mencoreng dan mempertaruhkan nama besar bapaknya dengan hal-hal yang bertentangan dengan hukum,” tegas Rahim.

Rahim lalu berpesan kepada masyarakat agar tetap Solid dan Amanah memilih paslon Dirga-Iskandar atau Digaskan.

“Saya pesan kepada kita semua agar kita memilih Dirga Iskandar dengan hati nurani  untuk Polman yang lebih baik kedepan,” tandasnya.

Sementara  Cawabup Iskandar Muda pada kesempatan itu meminta masyarakat untuk cerdas memilih pemimpin yang baik, jujur serta menjunjung tinggi nilai budaya dan agama. Iskandar nmenuturkan, money politik dilarang, baik didalam agama maupun negara.

“Kalau didalam agama kita berdosa dan negara juga melarang secara hukum, baik penerima maupun pemberi karena akan dipenjara,” terangnya meyakinkan.

Iskandar juga menegaskan komitmennya bersama Dirga Iskandar menolak praktek money politik dalam pelaksaanaan Pilkada.

“Saya dan pak Dirga telah sepakat maju dalam Pilkada kami tidak mau disogok dan tidak mau menyogok,” pungkas mantan anggota DPD RI tiga periode ini. (rls)

 

__Terbit pada
17/11/2024
__Kategori
Politik