Warga menandu Safrani karena sulit menggunakan mobil akibat jalan rusak di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polman, Kamis (05/09/2024). ist

Viral Bidan Sakit di Polman Ditandu Warga ke RS gegara Jalan Rusak Sulit Dilalui Kendaraan

POLEWALI MANDAR,- Viral di media sosial bidan desa bernama Safrani (34) yang sedang sakit di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, terpaksa ditandu puluhan warga untuk mendapat perawatan medis di rumah sakit (RS). Sebabnya, sang bidan merasa semakin kesakitan ketika harus menumpangi mobil gegara harus melewati jalan rusak.

“Sempat pakai hardtop, di tengah perjalanan diturunkan, karena jalannya rusak, jadi goyang-goyang, semakin terasa sakit badannya, sesak, jadi lebih nyaman ditandu,” kata Kepala Puskesmas Tutar dr. Sudirman kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (08/09/2024).

Diketahui, Safrani yang bertugas di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, menderita penyakit hipokalemia. Penyakitnya itu tetiba kambuh ketika menghadiri pesta adat di Desa Besoangin, Kecamatan Tutar, Kamis (05/09).

“Kebetulan dia menghadiri acara adat di desa tetangga, kebetulan waktu itu, pada saat di acara itu kambuh ini penyakitnya. Sempat ditangani perawat di sana, namun karena kondisinya ini saya punya bidan harus segera di rujuk, sehingga waktu itu dilakukan tindakan rujukan,” ungkap Sudirman.

Menurut Sudirman, penyakit hipokalemia yang diderita Safrani tetiba kambuh diduga karena kelelahan. Kondisi tersebut membuatnya muntah dan merasa sakit pada seluruh persendian tubuh.

“Kondisi hipokalimea muntah berat, semua persendian di badan terasa sakit,. Dengan kondisi (jalan)yang berat,  kalau naik hardtop itu guncangannya sangat terasa, maka ditandu biar lebih nyaman karena tidak goyang-goyang,” ujarnya.

Lebih lanjut Sudirman mengatakan, Safrani ditandu setengah perjalanan menuju Desa Limboro, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Meski begitu, dia tidak dapat memastikan berapa jauh jarak yang ditempuh warga saat menandu Safriani.

“Di tandu sampai di situ (Limboro). Limboro menuju rumah sakit Andu Depu itu (pakai mobil) sudah bagus (jalan). Saya tidak tahu  persis (jaraknya) yang jelas di tengah perjalanan (diturunkan dari mobil hardtop),” tuturnya.

Dia juga menyebut, Safriani saat ini masih jalani perawatan di RSUD Hajja Andi Depu Polewali. Meski begitu, kondisinya diakui sudah mulai membaik.

“Alhamdulillah (kondisinya sudah membaik, karena ini penyakitnya bukan baru bagi dia, hanya karena kelelahan tetiba muncul gejalanya sehingga harus dirujuk seperti itu,” tandasnya.

Sementara Kepala Desa Ratte Habri mengungkapkan, kerusakan jalan dari Desa Besoangin menuju Desa Limboro, Kecamatan Sendana diperkirakan sejauh 13,5 kilometer. Warga biasanya menempuh jarak sejauh itu selama 3-5 jam dengan berjalan kaki.

“Kalau hasil tracking hampir 14 kilo, sekira 13,5 kilo. Kalau jalan kaki orang biasa (tempuh) 2 sampai 3 jam. Kalau kondisinya begitu (menandu) agak lama, bisa sampai lima jam,” terangnya.

Diakui Habri, kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama. Usulan agar jalan tersebut segera diperbaiki sudah berulang kali disampaikan dalam setiap pertemuan baik tingkat Kecamatan maupun Kabupaten.

“Setiap musrembang di Kecamatan sampai Kabupaten selalu kita sampaikan terkait persoalan jalan,” pungkasnya.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah pria menandu Safrani menggunakan kain sarung. dan bambu. Safrani ditandu warga melewati jalan yang kondisinya rusak dan becek.

Unggahan video tersebut disertai caption bertuliskan ‘Bidan hebat yang biasanya mengawal pasien yang ditandu dirujuk ke kota. Sekarang dirimu sendiri yang ditandu dan dirujuk ke kota’. (thaya)

__Terbit pada
08/09/2024