Dinas Pariwisata Sulbar Gelar Ajang Pesona Tenun
MAMUJU,- Dinas Pariwisata Sulbar menggelar festival pesona tenun dengan menampilkan tiga jenis kain tenun khas daerah ini.
Festival tenun yang dihadiri Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar Muhammad Idris, berlangsung di Ballroom Grand Maleo Hotel, Jalan Yos Sudarso, Mamuju, Jumat (27/10). Kain tenun yang ditampilkan berasal dari tiga kabupaten. Mulai dari tenun Sekomandi dari Kalumpang, Mamuju, Sambu dari Mamasa dan tenun Sutra Saqbe dari Polman.
Dalam sambutannya, Muhammad Idris mengatakan pesona tenun Sulbar memiliki arti yang sangat luar biasa, yakni daya tarik dan keindahan kain tenun Sulbar.
“Jadi, yang kita ingin saksikan ini adalah seberapa hebat tenun kita di Sulbar, mulai dari Sekomandi, Sambu, hingga Sutra Saqbe,” kata Idris dalam keterangannya yang diterima wartawan, Jumat (27/10/2023).
Idris juga mengungkapkan salah satu yang diperjuangkan pemerintah untuk memajukan kebudayaan yang tertuang dalam UU nomor 5 tahun 2017, yakni merawat dan mengembangkan kekayaan bangsa dan kekayaan budaya.
“Salah satu diantaranya adalah tenun. Tenun kalau kita lihat memang banyak sekali pesonanya. Kalau kita perhatikan ibu-ibu yang pakai tenun dengan berbagai motif, itu betul-betul menambah khasanah dari kecantikan ibu-ibu itu,” ujarnya.
Apalagi kata Muhammad Idris, tenun asal Sulbar dengan pesonanya yang memiliki kekhasan tersendiri. Sehingga, semua pihak di Sulbar memiliki tugas untuk memelihara, merawat dan juga mengembangkan tenun itu.
“Kita sudah harus mulai untuk membiasakan membangun apa yang biasa kita sebut dengan kepercayaan diri terhadap apa yang dimiliki oleh daerah kita. Saya terus terang melihat, masih banyak diantara kita ini yang tidak konsisten menggunakan tenun,” tandasnya.
Selain itu, Idris juga mengatakan jika Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh sudah menyampaikan kebijakan penggunaan kain Sutra Saqbe dua kali seminggu saat bekerja, khususnya di lingkup Pemprov Sulbar.
“Menurut saya, itu sangat bagus untuk kita tindaklanjuti,” bebernya.
Idris berharap, pesona tenun Sulbar hari ini dapat mendorong Indeks Pemajuan Kebudayaan (IPK) di Sulbar. Dia membeberkan, saat ini Sulbar berada di posisi ke 18 IPK se Indonesian dan posisi ke 6 se regional Sulawesi.
“Ini yang menurut saya butuh perhatian untuk kita semua memajukan kebudayaan kita. Salah satu diantaranya pengembangan tenun,” pungkasnya. (rls/thaya)