Pawai obor sambut ramadhan di Desa Bonde, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (21/03/2023).

Pawai Obor, Ramadhan dan Keutamaan Puasa

TIDAK terasa satu tahun berlalu, kita bertemu kembali dengan bulan ramadhan. Umat Islam menyambut bulan suci tersebut dengan gembira dan sukacita.

Suci hati, bersih pikiran, dan saling memaafkan, serta saling mendoakan kesehatan dan kelancaran ibadah puasa dan amaliah ramadhan.

Pawai obor menyambut bulan ramadhan berlangsung di berbagai tempat, Selasa 21 Maret malam. Kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi sebagai media silaturahmi dan syair Islam. Sekaligus sebagai hiburan bagi masyarakat.

Obor diketahui merupakan salah satu alat penerangan tradisional. Dalam konteks kekinian bisa dimaknai sebagai pengobar semangat untuk melaksanakan ibadah puasa dan amaliah ramadhan.

Pawai obor juga menjadi tradisi umat Islam Indonesia setiap menyambut Tahun Baru Hijriah: 1 Muharram.

Ibadah puasa adalah kewajiban setiap umat Islam yang sudah baligh. Kecuali yang memang diperbolehkan tidak berpuasa karena halangan tertentu, namun diwajibkan mengganti puasanya di waktu lain atau membayar fidyah.

Bulan ramadhan merupakan pula momentum untuk membiasakan menahan diri orang yang berpunya. Untuk mengikuti selera hidup yang sulit dijangkau dan tidak pernah dirasakan orang yang nasibnya kurang beruntung atau miskin.

Sehari sebelum ramadhan, Rabu (22/3) pasar tradisional sampai pusat perbelanjaan dipadati pengunjung untuk membeli berbagai kebutuhan. Kondisi tersebut merupakan tantangan ujian menahan diri mengikuti selera kebiasaan.

“Menjelang bulan puasa sampai mendekati Lebaran harga berbagai kebutuhan akan terus naik, makin mahal. Kita belanja sekarang sebelum harga kebutuhan lebih mahal lagi,” begitu pengakuan beberapa warga di Pasar Wonomulyo, Rabu siang, kemarin.

Mengenai keutamaan puasa, dalam ajaran Islam orang yang berpuasa di bulan ramadhan dijanjikan mendapat sejumlah keutamaan dari Allah SWT. Keutamaan dimaksud adalah pahala istimewa sebagaimana hadis Rasulullah Saw:

“Setiap amal kebaikan anak Adam dilipat gandakan pahalanya sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah SWT berfirman: kecuali puasa karena sesungguhnya puasa adalah untukKu dan Aku akan membalasnya,”(HR Muslim).

Pengecualian puasa dari ibadah lainnya karena berpuasa adalah menguji kesabaran. Sedangkan orang yang sabar akan diberi pahala yang tidak terhitung.

Menurut Imam Al-Maziri yang dikutip dalam kitab Al Gharib dari Abu Ubaid dikatakan bahwa ibadah puasa dikecualikan (oleh Allah SWT) karena puasa merupakan ibadah yang tidak terlihat orang lain. Puasa adalah ibadah dalam hati. Puasa merupakan ujian integritas seseorang. Melaksanakan puasa harus dilandasi integritas.

Keutamaan lain puasa adalah dapat menjauhkan dari api neraka sebagaimana hadis Rasulullah Saw dari Said Al Khudri Ra:

“Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh tujuh puluh kharif.” (Muttafaq Alaih).

Ulama menjelaskan yang dimaksud kharif adalah tahun. Dengan demikian, maksud hadis 70 kharif adalah bahwa Allah akan menjauhkan dari api neraka dengan jarak yang jika ditempuh berjalan kaki membutuhkan waktu 70 tahun.

Puasa juga memiliki keutamaan bahwa yang menjalankan akan masuk ke surga melalui pintu bernama Rayyan.

“Sesungguhnya di dalam surga ada pintu yang disebut Rayyan. Mereka yang berpuasa, kelak di hari kiamat akan memasuki surga melaluinya (pintu tersebut),” (Hadis Muttafaq Alaih).

Pada bulan ramadhan pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu.

“Jika bulan ramadhan tiba, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu,” (Hadis Muttafaq Alaih).

Bulan ramadhan merupakan bulan pengampunan dosa, sebagaimana hadis nabi:

“Dari Abu Hurairah RA Rasulullah bersabda: Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat,” (Muttafaq Alaih)

Yang dimaksud ‘beriman’ adalah meyakini sepenuhnya bahwa puasa adalah kewajiban.

Menurut Imam Al Khaththabi, yang dimaksud ‘mengharap pahala’ adalah bahwa dengan berpuasa ia mengharapkan dari Allah SWT.

Artinya, seseorang berpuasa dengan rasa senang dan tidak merasa berat karena dilandasi tekad yang kuat serta keyakinan sebagai hamba Allah SWT. Adapun yang dimaksud ‘dosa yang diampuni’ adalah dosa-dosa yang berkaitan dengan hak-hak Allah SWT.

Malam pertama ramadhan masjid dipadati jamaah. Semoga semangat beribadah di awal ramadhan terpelihara sampai akhir ramadhan dan seterusnya karena ketaqwaan kepada Allah Swt.

Selamat menunaikan ibadah puasa dan amaliah ramadhan, termasuk kepedulian kepada melalui penguatan solidaritas sambil berharap ridho dan keberkahan dari Allah SWT. (emdanial)

__Terbit pada
23/03/2023
__Kategori
Sosial