Penyu lekang yang ditemukan tersesat masuk sungai di Polman akhirnya mati setelah beberapa jari jalani perawatan di Rumah Penyu, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (12/03/2023). ist

Beberapa Hari Dirawat, Penyu Ditemukan Tersesat Masuk Sungai di Polman Akhirnya Mati

POLEWALI MANDAR,- Penyu lekang yang sempat dirawat Komunitas Sahabat Penyu setelah ditemukan tersesat masuk sungai di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, akhirnya mati. Sejak beberapa hari jalani perawatan, penyu tersebut diketahui malas makan.

“Selama masa perawatan, penyu tersebut terlihat bergerak normal mirip penyu pada umumnya, namun malas makan,”kata Ketua Sahabat Penyu Polman, Muhammad Yusri kepada wartawan, Minggu (12/03/2023).

Menurut Yusri, penyu lekang itu mati sekira pukul 06:00 WITA, Minggu (12/03). Sejak ditemukan warga, penyu yang bobotnya diperkirakan mencapai 40 kilogram itu jalani perawatan dan pengawasan di kawasan Rumah Penyu, Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo.

“Penyu tersebut mati setelah dilakukan perawatan lebih lanjut di kolam rumah penyu Mampie,”ungkap Yusri.

Diakui Yusri, penyu lekang itu mendapat pengawasan dan penjagaan ketat selama dalam perawatan. Anggota komunitas sahabat penyu juga rutin memberi makan termasuk mengganti air dalam kolam berukuran 3×1 meter tempat penyu dirawat.

“Sahabat penyu selalu menjaga agar tidak ada orang yang memegang penyu tersebut saat berada dalam kolam atau bak selama masa perawatan,”ujarnya.

“Kami juga selalu memastikan air dalam kolam perawatan selalu bersih, dan memberi ikan laut segar sebagai makanan serta berupaya melakukan pengamatan salama penyu berada dalam bak,”sambung Yusri.

Lanjut kata Yusri, kematian penyu lekang dewasa itu merupakan kasus pertama yang ditangani komunitas Sahabat Penyu Polman. Padahal rencananya, penyu lekang itu akan dilepasliarkan saat kondisinya membaik.

“Dengan matinya penyu tersebut, menjadi daftar pertama penyu lekang dewasa yang mati dalam penanganan kami dari sekalian banyak penyu yang kami rawat dan berhasil dilepasliarkan kembali ke laut. Padahal rencana saya lepas (penyu) hari selasa jika sudah aktif makan,”tandasnya.

Belum diketahui penyebab matinya penyu lekang itu. Untuk penanganan lebih lanjut, bangkai penyu lalu dikubur di sekitar kawasan Rumah Penyu Mampie.

“Penyebab kematiannya belum diketahui kami tidak berani menduga-duga,”pungkas Yusri.

Sebelumnya diberitakan, penyu lekang yang awalnya disangka kura-kura, pertama kali ditemukan warga bernama Risal di Dusun Bonra, Desa Mapilli Barat, Kecamatan Luyo, Kamis (09/03). Saat itu Risal sedang berada di pinggir Sungai Mapilli bersama sejumlah rekannya.

“Rizal mengaku sempat kaget setelah melihat ada binatang aneh di dalam sungai, yang setelah didekati ternyata seekor penyu,”tutur Yusri kepada wartawan, Sabtu (11/03).

Yusri mengungkapkan, penyu yang ditemukan tersesat di Sungai Mapilli adalah jenis penyu lekang.  Lokasi penemuan penyu berjarak sekira 13 kilometer dari pantai.

“Adapun jarak dari muara Sungai Mapilli di Tanjung Buku ke lokasi ditemukannya penyu tersebut, kurang lebih 13 kilometer,”ujarnya.

Setelah berdiskusi dengan Rizal dan warga setempat, Yusri akhirnya memutuskan untuk membawa dan merawat penyu tersebut di Rumah Penyu yang terletak di Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo.

“Kami akan rawat dulu di rumah penyu sambil mengamatinya sempat ada kelainan. Jika penyu nya dianggap aman dan sehat maka kami akan lepas liarkan kembali ke laut,”pungkas Yusri. (thaya)

__Terbit pada
12/03/2023
__Kategori
Peristiwa, Sosial