
Warga Gotong Royong Perbaiki Tanggul Jebol di Desa Beroangin
MAPILLI,- Puluhan warga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bergotong royong memperbaiki tanggul yang jebol akibat diterjang banjir. Jebolnya tanggul berdampak pada 275 hektar areal persawahan yang kesulitan mendapatkan air.
“Ada sekira 275 hektar sawah yang terdampak,” kata salah satu warga, Junaedi kepada wartawan, Senin (02/01/2023).
Tanggul yang jebol berada di Desa Beroangin, Kecamatan Mapilli. Tanggul tanah selebar enam meter dengan ketinggian mencapai empat meter itu jebol sepanjang 12 meter.
Jebolnya tanggul telah terjadi sejak bulan September 2022 lalu. Kondisi ini telah dilaporkan kepada pemerintah kabupaten namun belum mendapat perhatian.
“Sejak bulan sembilan (September), awalnya tidak sebesar ini, tapi karena selalu banjir makanya tambah parah,” ujar Junaedi.
“Sudah pernah dilaporkan (kepada pemerintah), tapi sampai sekarang belum ada perhatian, mungkin proses penganggarannya lama,” sambung Junaedi.
Agar tidak bertambah parah, para petani di daerah ini akhirnya berswadaya menggalang dana untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Mereka juga menerima sumbangan dana dari pengusaha dan anggota DPRD.
Proses perbaikan tanggul dilakukan warga secara gotong royong, bersama pemerintah setempat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Para petani yang swadaya untuk beli timbunan termasuk sewa alat berat, ada juga sumbangan dari sejumlah pengusaha termasuk anggota DRPD,” beber Junaedi.
Sementara itu, Camat Mapilli Rubianto menyebut, jebolnya tanggul berdampak pada areal persawahan di dua desa. Yaitu, Desa Kurma dan Desa Rappang Barat.
“Dua desa yang terdampak yaitu Rappang Barat dengan Kurma dengan melintasi sawah sebanyak 275 hektar, jadi kami bersama masyarakat bergotong royong memperbaiki tanggul ini, sambil menunggu bantuan pemerintah kabupaten,” tutur Rubianto dikonfirmasi terpisah.
Menurut Rubianto, perbaikan tanggul yang dilakukan bersama warga bersifat sementara. Diakui, pemerintah kabupaten akan melakukan penanganan lebih lanjut, dengan memasang bronjong untuk memperkuat tanggul yang jebol.
“Kami dari pemerintah kecamatan sudah melapor ke pemerintah kabupaten, Insya Allah dalam waktu dekat pemerintah kabupaten akan mem bronjong tempat ini, sementara sudah ada bantuan karung untuk tanggul darurat,” ungkapnya.
Rubianto menyebut, rusaknya tanggul bukan hanya karena pengaruh banjir, namun juga karena aktivitas warga yang melakukan penggalian tanah di sekitar tanggul.
“Ini banjir (penyebabnya), banyaknya juga masyarakat yang kemarin ini menjual tanah di samping, sehingga tanah (tanggul) terkikis,” pungkasnya. (Thaya)