Rambut Putih
M Danial
PARA kreator anime Jepang selalu menampilkan pemeran yang berkarakter dengan warna rambut mencolok dan ikonik. Para kreator menampilkan pemeran berambut putih atau merah sebagai sosok yang memiliki kepribadian dan kekuatan tersendiri.
Tapi itu dalam serial anime yang digemari berjuta-juta penonton di berbagai belahan dunia.
Rambut putih menjadi topik perbincangan publik Tanah Air, beberapa hari terakhir. Setelah Presiden Jokowi menyebut ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat bisa terlihat dari penampilannya.
Jokowi menyarankan pada Pilpres 2024 rakyat harus ekstra berhati-hati agar tidak salah pilih. Jangan memilih sosok yang hanya senang duduk manis di Istana. Dikatakan, sosok yang memikirkan rakyat kelihatan pada penampilannya.
“Perlu saya sampaikan, perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya. Dari penampilannya kelihatan, banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada yang rambutnya putih semua, ada itu. Kalau wajah cling, tak ada kerutan di wajah, hati-hati. Lihat rambutnya, kalau putih semua, ini mikirin rakyat,” kata Jokowi sambil tersenyum, bertitah di depan ribuan relawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11), sebagaimana dikutip berbagai media.
Frasa ‘rambut putih’ sebagai salah satu ciri pemimpin yang memikirkan rakyat,
sontak diserbu nitizen dan menjadi trending topic yang masuk 10 besar di jagat Twitter. Sedikitnya lima ribuan kicauan tentang ‘rambut putih’ yang diramaikan foto-foto terkait menjejali jagat Twitter, beberapa saat setelah acara di GBK, Sabtu siang. Nitizen mengunggah foto sosok yang berambut putih tidak hanya dari dunia politik dan pemerintahan. Ada pula dari dunia sepak bola, film, hingga anime. Jadi, rambut putih atau uban tidak serta merta bisa dianggap karena memikirkan rakyat.
Musikus Iwan Fals pun turut meramaikan topik pemimpin berambut putih yang disebut Presiden Jokowi sebagai orang yang memikirkan rakyat. Melalui cuitan pada akun Twitternya, Iwan Fals mengunggah foto dirinya dengan rambut warna putih dan kerutan pada kulit wajahnya.
“Ini dia yang wajahnya berkerut dan rambutnya putih semua,” cuit Iwan Fals.
Dikutip dari health.kompas.com (26 September 2016), rambut yang memutih atau ubanan merupakan bagian dari proses penuaan yang terjadi secara perlahan. Tapi, adanya rambut yang memutih dalam semalam tak sepenuhnya juga sebagai mitos. Dalam dunia medis, fenomena ini disebut Canities Subita, ada pula yang menyebut sindrom Marie Antoinette.
Sindrom fenomena Marie Antoinette berawal dari kisah Ratu Prancis itu yang secara tiba-tiba rambutnya memutih dalam semalam saat esoknya akan menjalani eksekusi mati pada 1793. Konon, rambut sang ratu memutih dalam waktu singkat karena stres berat menjelang eksekusi.
Di dunia medis, beberapa faktor disebut menyebabkan rambut menjadi putih. Selain faktor stres, bisa juga disebabkan pertambahan usia dan merupakan hal yang wajar. Bisa juga lantaran hilangnya pigmen penghasil warna yang dikenal dengan sebutan penyakit autoimun. Penyebab lain adalah faktor keturunan, gangguan kesehatan tiroid atau karena kebiasaan merokok. Perubahan warna rambut bisa disebabkan karena penggunaan bahan kimia, misalnya mengecat rambut, pelurus rambut atau pengering rambut, atau sampo.
Kembali ke soal rambut putih sebagai ciri pemimpin yang memikirkan rakyat, harus diingat bahwa banyak juga rakyat biasa yang berambut putih. Yang selalu berpikir dan bekerja keras menghadapi kesulitan di tengah himpitan ekonomi yang makin berat.
Suhu politik yang makin hangat menuju 2024 merupakan hal yang wajar. Sangat mungkin akan muncul istilah lain dengan frasa yang lain pula untuk meng-endorse figur yang dijagokan pada Pemilu 2024.
Sangat mungkin pula para pejabat negara atau penyelenggara negara,, atau pihak lain bakal ramai melakukan kampanye terselubung untuk kepentingan figur tertentu pada pemilu atau pilkada 2024.
Yang pasti, sampai sekarang belum berubah ketentuan dalam UU yang melarang pejabat negara, penyelenggara negara, Aparatur Sipil Negara, dan sejumlah pihak untuk melakukan kampanye atau membuat kebijakan yang menguntungkan atau merugikan peserta pemilu tertentu. Jika larangan itu dinafikan, tak perlu heran jika permilu yang jujur, adil dan demokratis hanya sebagai slogan saja. Anggaran jumbo untuk pemilu akan mubasir. (*)