Ini Uwai Makula, Permandian Air Panas di Luyo Dipercaya dapat Mengobati berbagai Penyakit
LUYO,- Kolam permandian air panas di Desa Batupanga Daala, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit. Meski belum dikelola, kolam permandian bernama Uwai Makula itu selalu ramai pengunjung.
Permandian Uwai Makula berada di Dusun Pallembongan. Berjarak sekira 30 kilometer dari Kecamatan Polewali, ibu kota Kabupaten Polewali Mandar. Tempat ini dapat dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan waktu tempuh sekira 30 menit.
“Kalau akhir pekan banyak pengunjung dari luar daerah, mereka kesini untuk terapi, mereka yakin air panas di tempat ini berkhasiat mengobat berbagai penyakit, seperti gatal-gatal, rematik, bahkan pernah ada orang lumpuh, rutin ke sini untuk berendam akhirnya bisa jalan,”kata salah satu warga, Burhan (50 tahun) kepada wartawan, Jumat (30/09/2022).
Uwai Makula berada di areal perkebunan warga, tepat di sisi jalan penghubung antar desa. Bau belerang terasa cukup menyengat saat berada di tempat ini. Karena berada di alam terbuka dan dikelilingi pepohonan, membuat udara di tempat ini terasa sejuk, sangat cocok dimanfaatkan sebagai tempat merelaksasi diri.
Setidaknya ada tiga kolam berbeda di tempat ini. Satu kolam berukuran sekira 1 x 1 meter yang sekelilingnya telah diberi tembok, merupakan pusat sumber mata air panas. Air panas dari kolam ukuran 1×1 meter dialirkan menuju dua kolam lainnya, masing-masing berukuran 2×3 meter dan 3×7 meter.
Pada kolam berukuran 2×3 meter, dimanfaatkan warga untuk mandi menggunakan gayung. Sementara kolam berukuran 3×7 meter yang bentuknya menyerupai kolam renang, dimanfaatkan warga untuk berendam. Sayangnya kolam yang dimanfaatkan warga untuk berendam tampak tidak terawat.
Permandian Uwai Makula di Dusun Pallembongan, Desa Batupanga Daala, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Menurut Burhan, warga mulai berdatangan ke permandian ini sejak dini hari. Suasana lebih ramai terlihat pada sore hari hingga petang.
“Jam empat subuh sudah banyak ibu-ibu yang datang kesini untuk mandi, lebih ramai lagi kalau sore, biasanya ramai sampai malam hari,”ungkapnya.
Burhan mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa suhu air di permandian air panas ini. Meski begitu, dirinya menyebut, jika air dalam kolam berukuran 1×1 meter, mampu membuat telur matang dalam waktu beberapa menit saja.
“Kalau panasnya kita tidak bisa pastikan, tapi kalau yang di kolam kecil (1×1) itu airnya sangat panas, kalau telur kita masukkan bisa matang dalam waktu singkat,”tuturnya meyakinkan.
“Bahkan kadang kalau waktu-waktu tertentu, biasanya jam sembilan pagi, air yang keluar dan mengalir ke setiap kolam itu terasa sangat panas, terkadang kita tidak tahan dengan panasnya,”sambung Burhan meyakinkan.
Berdasarkan cerita dari para orang tua, Burhan menyebut, jika dahulu kala sumber mata air panas di tempat ini pernah mengering. Akibatnya banyak warga yang mengungsi karena takut terjadi musibah.
“Entah benar atau tidak, diceritakan kalau air panas di tempat ini kembali muncul setelah dilakukan ritual hingga menyembelih seekor kambing, setelah itu, warga yang sempat mengungsi kembali pulang,”tutupnya. (Thaya).