Rumah Warga Desa Mombi-Alu Terancam Hanyut, Jalanan Rawan Putus
Beberapa rumah di Dusun Sumbiri, Desa Mombi, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar terancam hanyut lantaran permukiman mereka terkikis Sungai Mandar. Ruas jalan poros Tinambung-Alu yang tidak jauh dari permukiman terancam terputus juga karena penyebab yang sama. Kikisan Sungai Mandar makin melebar di wilayah tersebut.
Warga yang rumahnya berada di pinggir sungai, menyatakan selalu kuatir setiap hujan deras di daerah hulu dan menyebabkan Sungai Mandar meluap. Sehingga kikisannya terus melebar, merambat ke area permukiman. Karena kikisan terus melebar, dua-tiga rumah kini berjarak tidak lebih dari dua meter dari tebing pinggir sungai.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Rasyid, menunjukan bagian belakang rumahnya kini hampir tak berjarak lagi dengan pinggir sungai.
Karena itulah, dirinya bersama kekuarga selalu dihantui kekuatiran setiap hujan deras, terutama di daerah hulu sungai.
“Setiap hujan deras, apalagi kalau hujannya di daerah hulu, kami selalu was-was sungai meluap lagi. Sedikit hari lagi bagian dapur rumah kami jatuh dan hanyut,” tuturnya, Sabtu (17/09/2022).
Katanya, saat hujan deras kikisan sungai sepanjang puluhan meter makin dekat ke permukiman. Terlihat beberapa pohon kelapa melintang dalam sungai, yang tumbang setelah lokasinya rubuh lantaran kikisan sungai makin melebar.
Warga Sumbiri lainnya, Kaco Ali mengatakan sudah tiga rumah tetangganya ditinggalkan penghuninya karena letaknya tidak berjarak lagi dengan tebing sungai.
“Makanya, kita sangat berharap ada perhatian pemerintah segera mengatasi kikisan sungai yang terus mengancam kami warga di sini,” kata Kaco Ali, penuh harap. Warga lainnya, Rusli mebgatakan, puluhan batu gajah yang dipasang beberapa tahun lalu untuk mengatasi kikisan sungai, sudah tidak berfungsi sekarang. Malah beberapa batu gajah sudah tenggelam dalam sungai.
Ruas jalan yang menghubungkan Tinambung ke Alu, juga terancam kikisan sungai yang makin melebar. Jalanan tersebut, merupakan ruas jalan provinsi yang makin menyempit sejak beberapa tahun terakhir lantaran kikisan sungai.
Untuk penyelamatan jalan tersebut, diperlukan penanganan mengatasi kikisan sungai. Banyak warga menyesalkan langkah yang dilakukan pemerintah mendahulukan pelebaran jalan, bukan penanggulangan kikisan sungai yang menyebabkan jalalan makin menyempit.
“Yang harusnya diutamakan penanggulangan, bagaimana kikisan sungai tidak bertambah lebar. Pelebaran jalan dengan mengikis tebing bukit, nantinya akan menyempit kembali kalau tebing sungai terkikis lagi,” tukas Rasyid. (emd)