Fashion Week ala Emak-emak di Mamuju Tengah.

Viral, Aksi Nyentrik Emak-Emak di Mateng Ikuti Fashion Week

MAMUJU TENGAH,- Demam Citayam Fashion Week menular ke Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Uniknya, kegiatan fashion ini tidak hanya diikuti wanita remaja tetapi juga emak-enak. Aksi mereka viral di media sosial, apalagi kegiatan fashion berlangsung di bawah guyuran hujan.

Dalam rekaman video pendek yang beredar di media sosial, memperlihatkan sejumlah peserta yang memakai busana unik, berjalan berlenggak-lenggok layaknya model professional. Beberapa diantaranya bergaya nyentrik, lantaran memakai helm, hingga menggunakan kursi sebagai penutup kepala sembari membawa jerigen.

Fashion week ala warga Kabupaten Mamuju Tengah ini viral, setelah video pendeknya diunggah pertama kali oleh pemilik akun facebook bernama Risma Putri Andrianti.

“Banyak yang mengira KTM Fashion Week batal karena hujan ? yah ndak dong, karena hujan yang bikin lebih beda dari konten lainnya. KTM Fashion Week pertama di Sulbar. Ayo kita perkenalkan daerah kita, semua kalangan bisa ikut, karena ini cuma hiburan dan konten,”tulis Risma dalam unggahannya itu.

Diketahui, video fashion week yang viral itu berlangsung di Taman Kota Terpadu (KTM) Tobadak, Kecamatan Tobadak, Senin lalu (31/7). Selain untuk hiburan, kegiatan itu digelar sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan KTM.

“Ini hanya sekedar hiburan buat kita semua, sekalian kita memperkenalkan KTM yang ada di Mamuju Tengah,”kata Risma Putri Andrianti saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (4/8/2022).

Risma menyebut, fashion week ini sebagai bukti bahwa warga di Mamuju Tengah juga mengikuti tren yang sedang berkembang.

“Motifasinya kita mengikuti trend, dan orang Mamuju Tengah sebagai orang pertama, yang membuat konten fashion week di Sulawesi Barat,”jelasnya.

Agar mendapat perhatian, Risma mengaku, fashion week ini sengaja digelar dengan gaya sedikit nyentrik meski di bawah guyuran hujan.

“Kita membuat sesuatu lebih beda dari yang viral itu (Fashion Week Citayam), seperti pas hujan-hujan fashion week,”ungkapnya.

Menurutnya, pelaksanaan KTM Fashion week mendapat respon positif dari masyarakat. Banyak warga  meminta agar kegiatan serupa diulang kembali dengan konsep yang lebih menarik.

“Insya Allah kami punya rencana dengan konsep yang lebih mantap dan berkolaborasi dengan pemerintah. Karena banyak yang meminta diulangi dan ingin ikut,”ujar Risma.

Diakui Risma, ide pelaksanaan KTM Fashion week berawal dari komunitas konten kreator dan fotographer di daerah ini. Pesertanya bukan dari kalangan remaja saja, tetapi juga emak-emak.

“Banyak gadis-gadis (peserta), hanya yang lebih heboh kan pasti ibu-ibu, kalau emak-emak sudah turun, tiada lawan,”pungkasnya. (Thaya)

 

__Terbit pada
04/08/2022