Hj Sitti, salah satu korban peredaran uang palsu di Pasar Tradisional Campalagian, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar.

Waspada Peredaran Uang Palsu di Campalagian- Pedagang Lansia Jadi Korban

CAMPALAGIAN,- Waspada peredaran uang palsu di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Sasarannya adalah warga berusia lanjut, khususnya yang berdagang di pasar tradisional.

Salah satu korbannya adalah pedagang buah pisang bernama Sitti, warga Desa Mapilli Barat, Kecamatan Luyo. Wanita berusia 75 tahun ini mengaku baru saja menjadi korban penipuan seorang wanita, yang membeli pisangnya, Minggu (22/5) lalu. Uang pecahan 50 ribu yang digunakan pelaku membeli pisang ternyata palsu.

“Perempuan beli dua sisir pisang seharga 20 ribu rupiah, pakai uang pecahan 50 ribu. Karena ada sisanya akhirnya saya kembalikan 30 ribu,”kata Sitti kepada wartawan, Kamis (26/5/2022).

Sitti mengaku menyadari uang pecahan 50 ribu rupiah yang diterimanya ternyata palsu, lantaran perempuan yang membelanjakan uang tersebut tidak datang mengambil pisang yang dititipkan kepadanya, setelah dibeli menggunakan uang palsu.

“Waktu dia beli itu pisang, tidak langsung dibawa pulang, dia titip katanya nanti kembali. Setelah saya mau pulang, itu perempuan tidak datang-datang ambil pisang sudah dibeli. Akhirnya saya curiga, setelah saya periksa, uangnya ternyata palsu,”terangnya.

Sitti yang saat kejadian menggelar lapak jualan di Pasar Tradisional Campalagian, mengaku bukan kali pertama menjadi korban penipuan menggunakan uang palsu. Sebelum ramadhan kemarin, kejadian serupa juga dialami dengan modus yang sama. Bahkan saat itu, pelaku menggunakan uang palsu pecahan 100 ribu rupiah.

“Sebelum bulan puasa juga seperti itu. Ada perempuan beli pisang seharga tiga puluh ribu, pakai uang palsu pecahan 100 ribu.  Selain pisangnya diambil, saya juga kasih kembalian 70 ribu. Perempuan juga (pelaku),”ungkap wanita yang mengaku sudah puluhan tahun berdagang pisang.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Campalagian AKP Frans Geradus meminta warga khususnya para pedagang untuk selalu waspada mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.

“Kami sudah berikan himbauan agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu,”ujar Frans melalui pesan singkat.

Frans berharap kerjasama dari semua pihak, membantu polisi agar para pembuat dan pengedar uang palsu di daerah ini dapat diamankan.

“Kalau ada yang dicurigai sebagai pelaku peredaran uang palsu, segera laporkan atau amankan dulu, agar bisa dilidik pelaku pembuat dan pengedar uang palsu,”tutupnya. (Thaya)

 

__Terbit pada
26/05/2022
__Kategori
Peristiwa