ANREAPI-, Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Kali Lestari di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menggelar pesta buah. Kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur warga, serta upaya promosi hasil alam di daerah ini.

Kegiatan berlangsung di kawasan Wisata Alam Rumede, Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi, Kamis siang (25/11).

“Jadi maksud dan tujuan pada kegiatan hari ini, bagaimana kita bisa mempromosikan, hasil alam khususnya buah-buahan khas dari daerah ini,”ujar Ketua Panitia Kegiatan, Ilham Muslimin kepada wartawan, Kamis (25/11/2021) kemarin.

Selain itu, Ilham juga mengaku, pelaksanaan kegiatan ini untuk mendorong warga di daerah ini agar tetap semangat menanam buah-buahan, kendati dalam dua tahun terakhir kerap mengalami gagal panen.

“Seperti yang kita ketahui, dalam dua tahun terakhir warga kerap mengalami gagal panen. Makanya, kita menggelar ritual atau doa bersama, dengan harapan bisa kembali menghasilkan (buah). Pesta buah ini, sebagai upaya menyemangati warga di daerah ini, untuk tetap bercocok tanam, buah-buahan khas Polewali Mandar,”ungkapnya.

Menurut Ilham, buah-buahan memiliki potensi untuk mendongkrak perekonomian warga, serta bermanfaat meningkatkan imun tubuh di masa pandemi seperti sekarang.

“Selain memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, buah-buahan juga sangat bermanfaat untuk kesehatan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang, dapat meningkatkan imun tubuh,”pungkasnya.

Pelaksanaan pesta buah ini, menyuguhkan beberapa jenis buah lokal, diantaranya durian, jambu air, mangga, pepaya, rambutan hingga pisang.

Sebelum pesta buah dimulai, panitia kegiatan bersama tamu undangan dan tokoh masyarakat setempat, terlebih dahulu menggelar doa bersama sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta.

Setelah itu, warga berlomba mendapatkan aneka macam buah yang dikumpulkan dalam wadah di tengah lokasi kegiatan. Aneka jenis buah disuguhkan gratis dan ludes dalam waktu singkat.

Kawasan wisata rumede, merupakan tempat wisata baru yang menawarkan keindahan panorama alam, dengan ciri khas sungai berbatu dikelilingi pegunungan. Untuk menjangkau tempat wisata ini, warga harus berjalan kaki melewati areal persawahan warga.

Di tempat ini, pengunjung dapat merelaksasi diri dari kepenatan rutinitas kerja, sembari menikmati kesegaran udara khas pedesaan.

Tidak mengherankan, dalam beberapa bulan terakhir, kawasan wisata ini mulai dilirik sebagai tempat alternatif untuk berakhir pekan bersama keluarga. (Thaya)