Triwulan II 2021, Pertumbuhan Ekonomi Sulbar Capai 5,44 Persen
MAMUJU – Selama masa pandemi Covid-19, sektor pertanian tetap menjadi andalan yang menunjang pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Barat. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), pertumbuhan ekonomi Sulbar triwulan kedua tahun 2021 mencapai 5,40 persen. Lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2020 yang berada pada angka 1,48 persen.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, pada pembukaan “FGD (Focus Grup Discussion) Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian”, Selasa 24 Agustus. Kegiatan itu dilaksanakan Balai Karantina Pertanian Sulbar di Tribun Kantor Merah Putih Gubernur, di Mamuju. Acara dirangkaikan penandatanganan MoU (memorandum of understanding) Gerakan Akselerasi Ekspor Tiga Kali Lipat Komoditas Pertanian di Sulbar, dilakukan Gubernur Sulbar bersama Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono.
Gubernur mengatakan, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar dari sektor pertanian, juga kehutanan dan perikanan. “Hal tersebut, menunjukan sektor pertanian berperan sangat penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Apalagi, daerah kita sebagian besar penduduk sebagai petani. Atau pengusaha yang bergerak di sektor pertanian,” tuturnya.
Gubernur menyatakan salut dengan program Kementerian Pertanian Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor. Program tersebut, diharap menjadi gerakan sistematis dan menyeluruh untuk . peningkatan ekspor komoditi pertanian. Sehingga akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. “Selain itu, akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan daerah, yang nantinya akan kembali ke masyarakat juga,” pungkas pria yang kerap disapa ABM itu.
.
Kepala Badan Karantina Pertanian RI, Bambang menyebutkan lima langkah strategis Gerakan Tiga Kali Ekspor. Yaitu, meningkatkan volume ekspor bekerjasama dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholder. Kedua, mendorong pertumbuhan eksportir baru, Ketiga, menambah ragam komoditas ekspor dengan mendorong ekspor dalam bentuk olahan. Keempat, kerjasama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk terus menggali potensi daerah mendorong tumbuhnya investasi. Kelima, peningkatkan frekuensi pengiriman serta menambah negara mitra dagang untuk melakukan kerjasama dan harmonisasi aturan protokol karantina bilateral.
Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono menjelaskan tujuan kegiatan tersebut, sebagai sosialisasi sinergi untuk menyelaraskan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian dalam rangka mengangkat perekonomian negeri. Peserta FGD, terdiri para pemangku kepentingan komoditi ekspor sektor pertanian, termasuk pengusaha dan petani. (*)