Salah satu asrama santriwati Ponpes Salafiyah Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (10/09/20)

17 Santriwati di Campalagian Terpapar Corona, Gejalanya Gangguan Indra Penciuman

CAMPALAGIAN,- Sedikitnya 17 santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Parappe, Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, diketahui terkonfirmasi Covid-19. Ke 17 santriwati tersebut, saat ini telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pratama Wonomulyo.

Kasus Covid-19 di Ponpes ini terungkap, ketika pihak Puskesmas menerima laporan adanya sejumlah santri yang mengaku kehilangan indra penciuman, “ Yang pertama, kami dapat informasi dari dokter yang menangani santri, menginformasikan bahwa ada anak santri yang sudah tidak terasa penciumannya “, kata Kepala UPTD Puskesmas Campalagian, Hj Ramlah saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (10/09/20).

Berbekal laporan tersebut, pihak Puskesmas langsung melakukan koordinasi dengan pihak Ponpes untuk melakukan swab terhadap santriwati tersebut. Swab pertama dilakukan pada Jumat (04/09) lalu, “ Hari itu kami langsung turun untuk melaksanakan kegiatan swab. Awalnya ada enam santri yang dikarantina, namun hanya lima orang yang diswab, karena alat kami kurang. Tiga hari kedepan, hasilnya keluar, ada empat santriwati yang dinyatakan positif “, ungkap Ramlah.

Lanjut kata Ramlah, swab kedua terhadap belasan santriwati, merupakan kontak erat santri yang sudah terkonfirmasi Covid-19, kembali dilakukan pada Sabtu (05/09) lalu, “ Swab kedua dilaksanakan, ada tambahan yang kontak erat dengan santri pertama dengan gejala yang sama, itu kami swab lebih 10 orang hari sabtu itu, hasilnya pada saat itu bertambah lagi 11, dan hari ini (Kamis), ada 2 orang positif, satu kluster, total per hari ini, ada 17 santriwati yang positif  “ terang mantan kepala UPTD Puskesmas Katumbangan itu.

Petugas melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan desinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona, di areal Ponpes Salafiyah Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (10/09/20).

Sementara itu, salah seorang pengurus Ponpes Salafiyah Parappe Busra, mengaku belum mengetahui dari mana sumber virus, yang menulari belasan santriwatinya. Menurut dia, protokol ketat telah diberlakukan setelah ponpes kembali dibuka untuk melangsungkan proses pembelajaran di masa pandemi, “ Untuk sementara kami belum tau sumber awalnya dari mana. Prosedur awal sebelum terjadinya kasus ini, kami cukup ketat melakukan protokol kesehatan, kunjungan santri sangat kami batasi, bahkan kiriman pun kami larang untuk masuk ke dalam “, bebernya saat dikonfirmasi terpisah.

“ Beberapa maklumat sebelumnya sudah kami bagikan melalui group wali santri, sejak bulan tujuh wali santri dilarang berkunjung ke Ponpes. Pertama kali masuk ke sini, melalui bantuan Pemda seluruh santri diwajibkan rapid test ke pondok kita. Ada juga yang kami fasilitasi melakukan rapid test di Rumah Sakit, bahkan santri yang berasal dari luar daerah, kami karantina dulu selama 14 hari, sebelum kami ijinkan membaur bersama santri lainnya “ sambung Busra.

Terkait hal ini, Busra meminta warga khususnya terhadap para wali santri agar tidak panik. Dia memastikan, santri baik yang berada di Ponpes maupun yang terkonfirmasi Covid-19, dalam kondisi baik-baik saja, “ Kami berharap, masyarakat di luar tidak usah panik, kepada wali santri, alhamdulillah anak-anak kami di sini kondisinya baik-baik saja. Alhamdulillah, keadaan keadaan santri yang positif baik-baik saja, kami selalu mengontrol santri tersebut melalui video call. Secara umum kondisi santri sehat sehat saja, alhamdulillah sehat-sehat seja. tidak ada keluhan “ pungkasnya.

Armada mobil pemadam kebakaran ikut diterjunkan, untuk melakukan sterilisasi di area Salafiyah Parappe, Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (10/09/20)

Untuk mengantisipasi penularan virus, pemerintah setempat langsung melakukan penyemprotan cairan desinfektan, pada seluruh area Ponpes. Pemukiman warga yang berada di sekitar ponpes juga disemprot, dengan mengerahkan armada mobil pemadam kebakaran. Untuk sementara waktu, ponpes Salafiyah Parappe memberlakukan lockdown lokal. (Thaya)

__Terbit pada
10/09/2020
__Kategori
kesehatan